Coba kita susuri jalanan kota semarang, mulai dari jalan jalan protokol sampai tingkat perumahan pasti bisa kita temukan dengan mudah makanan khas bernama tahu petis. Nah, persebaran tahupetis yang populer dan merata di pelosok semarang ini merupakan hasil proses asimilasi atau perbauran budaya penduduk kota Semarang
dan selera masyarakat semarang yang cocok dengan tahu ber "saus" hitam ini.
Tahu berbeda dengan tempe yang asli Indonesia. Tahu berasal dari Cina. Makanan ini tampaknya terbawa oleh pelaut cina yang singgah di Semarang pada masa lalu untuk berdagang. Dan karena mungkin rasanya mirip tempe, masyarakat pribumi jatuh hati dan menyukai makanan ini

Sedangkan Petis biasa berada di daerah-daerah pesisir pantai, sebab bahan baku petis adalah udang rebon yang difermentasikan sehingga lebih awet dan memiliki aroma dan warna yang khas. Sehingga usaha membuat petis telah lama menjadi tradisi para nelayan daerah pesisir. Semakin bagus petisnya maka aromanya semakin kuat dna warnanya smeakin pekat.

Tidak jelas siapa yang memulai mempersatukan kedua makanan ini, tapi ketika mereka bertamu tercipta kolaborasi cita rasa yang khas daerah pesisir dan nikmat untuk disantap. Tahu yang lembut dan gurih berpadu petis yang manis dan beraroma khas apalagi kalau sambul menggigit cabai segar dan diselingi teh hangat, pasti akan menjadi pengalaman kuliner kudapan yang membuat ketagihan..